Rabu, 03 Agustus 2011

Tempe & Tahu Lindungi Tubuh dari Penyakit Kardiovaskular

(Foto: mystique.blogsome)
(Foto: mystique.blogsome)
ANGKA kejadian penyakit kardiovaskular di Jepang dan negara Asia lainnya terbilang rendah dibandingkan negara Barat. Isoflavon ditengarai menjadi penolongnya.

Kebiasaan mengonsumsi makanan mengandung isoflavon kedelai lebih tinggi pada wanita Asia dibandingkan wanita di negara Barat. Isoflavon kedelai merupakan salah satu sumber fitoestrogen yang diduga dapat berperan memerbaiki fungsi endotel (lapisan darah terdalam).

Lantas, bagaimana memenuhi asupan isoflavon kedelai tersebut? “Untuk ukuran rumah tangga, ada baiknya kita mengonsumsi 2 potong tempe ukuran sedang atau 1,5 potong tahu agar mencapai angka kebutuhan gizi 100 gram per hari. Tapi, ukuran tersebut untuk tempe dan tahu yang masih mentah, di mana kadar isoflavonnya masih sangat tinggi,” jelas Dr dr Pusparini SpPK pada sidang disertasi di FKUI, Salemba, Jakarta, Rabu (3/8/2011).

Dr Pusparini yakin, tidak banyak orang mau mengonsumsi tahu dan tempe mentah. Menurutnya, pengolahan dengan dikukus merupakan cara terbaik.

“Kalau mau, kita bisa mengkukusnya terlebih dulu. Tahu dan tempe kukus gizinya masih lebih baik,” imbuhnya.

Tidak masalah bila Anda lebih suka pengolahan dengan cara digoreng. Namun Dr Pusparini menyarankan, tambahkan porsi tahu dan tempe goreng yang Anda asup agar kebutuhan gizi tubuh bisa terpenuhi.

“Tahu dan tempe yang digoreng, isoflavonnya telah berkurang maka sebaiknya ditambahkan lagi porsinya,” sarannya.

Meski berasal dari bahan yang sama, Dr Pusparini tidak merekomendasikan konsumsi tauco. “Berbeda dengan tahu dan tempe, isoflavon pada tauco sangat rendah, bahkan bisa dibilang rusak karena sudah melalui proses fermentasi,” tutupnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selamat Datang Di Blog Saya dan Semoga Isi dan Informasi - Informasi Yang Terdapat di Blog Saya Bermanfaat Bagi Anda Para Pengunjung